DIKSI ATAU PILIHAN KATA

  • DEFINISI KOSAKATA


Soedjito dalam Tarigan (1994:447) memaparkan bahwa kosakata merupakan: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara; (3) kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis.
Selanjutnya, istilah kosakata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988:462) kosakata berarti pembendaharaan kata atau vocabuler. Kemudian Keraf (1991:24) dalam bukunya mengemukakan bahwa kosakata atau pembendaharaan kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.

  • JENIS KATA DALAM BAHASA INDONESIA


Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat.
1. Kata Kerja (Verba)

Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atautindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat.Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
2. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/ benda.Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.

3. Kata Keterangan (Adverbia)
4. Kata Benda (Nomina), Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia)

a.  Kata Benda (Nomina)
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.

b. Kata Ganti (Pronomina)

Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacupada nomina lain.  Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda ataunomina.

5.  Kelompok Kata Tugas

Kata tugas terdiri atas:
a. Kata Sandang (Artikel)
Kata sandang atau artikel adalah kata yang mendampingi kata benda atau yang
membatasi makna jumlah orang atau benda.
b. Kata Depan (Preposisi)
Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan(frasa preposisional).
c. Kata Hubung (Konjungsi)
Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang  berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.


d. Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai,mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi.
Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah dan pernyataan (berita).


  • KATA SERAPAN
Kata serapan (juga kata pungutan atau kata pinjam) adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa lain, terutama yang pernah berhubungan langsung dengan Nusantara, baik melalui perdagangan (Sanskerta,TionghoaArab), melalui penjajahan (PortugisBelandaJepang), maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris).     
Contoh kata pungut dalam bahasa Indonesia adalah:

-Tetapi (dari bahasa Sanskerta tathâpi: namun itulah)
-Mungkin (dari bahasa Arab mumkinun: ?)
-Kongko (dari bahasa Hokkien kongko: bercakap)
-Meski (dari bahasa Portugis mas que: walau)
-Bengkel (dari bahasa Belanda winkel: pojok atau toko)

  • KATA PINJAMAN

kata yang dipinjam dari bahasa lain dan kemudian disesuaikan dengan kaidah bahasa sendiri.


  • IMBUHAN DALAM BAHASA SERAPAN


Imbuhan serapan mempunyai sifat atau ciri misalnya : ilegal, universal atau sportif, aktif, dan egois. Sebaliknya, -isme mengandung makna paham, misalnya nasioalisme, komunisme dsb.
Penulisan kata serapan berbeda dengan penulisan kata selain kata serapan, penulisan kata serapan ialah dengan cara digabung dengan kata dasarnya .
Contoh  : -antar = antarnegara, - pasca = pascagempa , - tuna = tunarungu.


Pengecualian dalam kata serapan : dalam imbuhan serapan yang tidak boleh digabung dengan kata dasar ialah “ NON”. Kata non dalam imbuhan serapan harus ditulis dengan tanda strip ( - ) .

Contoh : non-islam.
Salah satu caranya adalah dengan mempercepat pengesahan RUU anti pornografi dan antiporno aksi merupakan kata jadian dengan prefiks serapan ‘anti’. ‘Anti’ merupakan prefiks serapan dengan makna ‘melawan’, mementang’, ‘memusuhi’. 

Selain anti, bahasa Indonesia juga menyerap prefiks-prefiks asinga untuk memperkaya kosakata bahasaIndonesia , seperti tampak pada uraian berikut :

1. Prefiks ‘a’ berfungsi menindakan kata dasarnya contoh : assosial dan amoral 

2. Prefiks ‘pra’ berfungsi menyatakan ‘ sebelum atau di muka’ sesuatu yang disebut    

dalam dasar contoh: prasangka dan prakarya
3. Prefiks ‘pasca ‘ menyatkan ‘sesudah’ contoh : pasca gempa dan pasca sarjana 

4. Prefiks ‘swa’ menyatakan , ‘sendiri’ contoh : swasembada dan swakarya
5. Prefik ‘serba’ menyatakan semua atau segala-galanya contoh : serbabaru dan serbaguna



Prefiks ‘tuna’ menyatakan kehilangan atau kekurangan sesuatu tidak memiliki sesuatu yang disebut dalam kata dasar.

Contoh : tunakarya dan tunanetra.


Awalan Asal makna

Contoh :


Eka, Dwi, Tri, Catur, Panca, Sapta, Dasa Sansekerta Satu, dua, tiga, empat, lima. Tujuh, sepuluh Eka prasetya, dwi warna, tri satya , catur warga, pancasila, sapta marga, dasa dharma
purwa sansekerta sebelum Purwa sangka
Makro Belanda Besar, skala besar Makro ekonomi 
Infra Latin dibawah Infrastruktur, infra merah 
Tan- Jawa kuno Tidak Tankata, tanrupa 
Ab- Belanda atau inggris Tidak Abnormal 
Bi- Inggris Dua Bilabial, bilateral 
Pan- Inggris Seluruh Pan-Arab, pan-Indonesia
eks belanda bekas Eksnati, ekstapol



  • HUBUNGAN ANTAR MAKNA

Hubungan makna antar kata dapat berwujud:
1. Sinonim.
Yaitu dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama.
Contoh : 
a. yang sama maknanya :
sudah – telah,
sebab – karena.

b. Yang hampir sama maknanya :
untuk-bagi-buat-guna,
cinta-kasih-sayang.
contoh kalimat : Kemarin Rido menyatakan cinta kepada perempuan yang dia cintai tapi dia sudah memiliki wanita pujaan hati.

2. Antonim
Yaitu kata-kata yang berlawanan makna.
Contoh : basar – kecil, siang – malam, panjang-pendek.
contoh kalimat: Nilai ujian atematika Budi sangat tinggi tapi nilai ujian B. Inggris sangat rendah

3. Homonim
Yaitu dua kata atau lebih yang ejaannya dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh : buku 1 : buku kaki/tangan “tulang sendi”
Buku 2 : buku tulis.
contoh kalimat : setiap hari senin polisi selalu mengadakan apel pagi

4. Homograf
Yaitu kata-kata yang sama ejaannya, tetapi ucapan dan artinya berbeda.
Contoh : Mental 1 : terpelanting.
Mental2 : batin, jiwa.

5. Homofon
Yaitu kata-kata yang ucapannya sama, tetapi ejaan dan artinya berbeda.
Contoh : sangsi 1 : ragu-ragu, bimbang.
Sangsi 2 : tindakan, hukuman.

6. Polisemi
Yaitu satu kata yang memiliki makna banyak.
Contoh : JATUH
1.Didit jatuh dari sepeda
2.Harga gabah jatuh
3.Setiba di runah dia jatuh sakit
4.nilainya jatuh dalam ujian

7. Hiponim dan Hipernim
Hiponim yaitu kata-kata tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi superordinat (umum), hipernim (kelas atas) adalah sebaliknya (khusus).
Contoh : kata BUNGA merupakan hiponim
Sedangkan mawar, melati anggrek, dst adalah hipernim.


SUMBER :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TULISAN TOU 2 MINGGU [1]

TULISAN TOU 2 MINGGU [2]

Teknologi Informasi